Jumat, 21 Januari 2011

Agronomi dan Hortikultura di IPB

Agronomi dan Hortikultura berjalan tak jauh bedanya dengan sejarah berdirinya IPB, yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1940, dengan nama Landbouw Hogeschool. Pada masa pendudukan Jepang, lembaga pendidikan tersebut ditutup. Pada tahun 1947 dibuka kembali dengan nama ‘Faculteit van Landbouwwetenschap’. Bersama-sama dengan ‘Faculteit der Diergeneeskunde’ (Fakultas Kedokteran Hewan), lembaga pendidikan tersebut bernaung di dalam lingkungan ‘Universiteit van Indonesie’ (sekarang Universitas Indonesia). Pada tahun 1950, nama lembaga pendidikan tinggi pertanian ini diubah menjadi Fakultas Pertanian - Universitas Indonesia dengan dua jurusan, yaitu Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan.
Pada tahun 1963, berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 19/1963, Fakultas Pertanian memisahkan diri dari Universitas Indonesia menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB), dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 279/1965 tanggal 14 September 1965, yang terdiri atas Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).
Mulai tahun akademik 1993/1994, Jurusan BDP membuka PS Hortikultura berdasarkan SK Rektor IPB No. 054/Um/1993 tanggal 5 Juli 1993 yang dikukuhkan oleh SK Dirjen Dikti No 28/DIKTI/KEP/1994 tanggal 28 Januari 1994, dan sebagai implementasi dari SK Mendikbud No 0311/U/1994 tanggal 30 Nopember 1994, mulai tahun akademik 1995/1996 dibuka PS Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih menggantikan PS Ilmu dan Teknologi Benih.
Sejak 2006, Jurusan BDP diubah namanya menjadi Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) dimana PS Agronomi, PS Hortikultura dan PS Pemuliaan dan Teknologi Benih dilebur menjadi satu Mayor Agronomi dan Hortikultura (AGH). PS Arsitektur Pertamanan berdiri sendiri sebagai Departemen Arsitektur Lanskap tetap di bawah Fakultas Pertanian.

Menjadi sesuatu yang menarik, mengetahui lingkup penelitian beberapa bidang yang ada di agronomi, misalnya dalam lingkup penelitian bagian Bioteknologi Tanaman :

1. Penelitian untuk mendapatkan teknologi perbanyakan in vitro dan turunan vegetatifnya dalam penyediaan propagula bermutu.
2. Penelitian regenerasi dan morfogenesis berbagai sistem regenerasi.
3. Penelitian pembebasan penyakit sistemik secara in vitro
4. Penelitian untuk mendapatkan metode dan produk (marka biokimia, seluler maupun molekuler) untuk deteksi dini sifat-sifat agronomi tanaman.
5. Penelitian pemuliaan tanaman yang menggunakan sarana in vitro meliputi haploidisasi, metabolit sekunder, hibridisasi protoplas, mutagenesis, seleksi, preservasi plasma nutfah dan rekayasa genetika.
6. Penelitian untuk mengisolasi, mendapatkan dan mengidentifikasi gen-gen karakter agronomi dan menganalisis ekspresinya.
7. Penelitian pengaruh produk bioteknologi tanaman yang berhubungan dengan lingkungan.
Keunggulan yang dimiliki yang menjadi favorit, salah satunya adalah Agro Promo, RGCI (Research Group for Crop Improvement). Mampu mengembangkan dan telah menghasilkan berbagai benih unggul tanaman pangan dan hortikultura (padi, jagung, cabe, kentang, pepaya, kedelai, kacang tanah) dan tanaman perkebunan.